Pengertian
a. Menurut
Hans Selye, ”stres
adalah respons manuisa
yang bersifat nonspesifik terhadap
setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya” (Pusdiknakes, Dep. Kes. RI, 1989).
b. “Stres adalah reaksi atau
respon tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan
)” (Dadang
Hawari,2001)
c. “Stres adalah suatu kekuatan
yang mendesak atau mencekam yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri
seseorang “(Soeharto Heerdjan,1987)
d. Secara
umum, yang
dimaksud ”stres
adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, keteganan emosi, dan lain-lain.
e. “Stres
adalah segala masalah atau tuntutan penyesuain diri dan karena itu, sesuatu yang menganggu
keseimbangan kita” (Maramis,1999)
f. Menurut
vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Gran Brecht (2000) bahwa
yang dimaksud ”Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan tuntutan kehidupan,
yang
dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut.”
Penggolongan Stres
Apabila
ditinjau dari penyebab stres,
menurut Sri Kusmiati dan
Desminiarti (1990), dapat
digolongkan sebagai berikut.
a. Stres
fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur
yang terlalu tinggi atau rendah,
suara
amat bising, suara
yang terlalu terang, atau
tersengat arus listrik.
b. Stres
kimiawi, disebabkan
oleh asam basa kuat,obat-obatan,
zat
beracun, hormon, atau gas.
c. Stres
mikorobiologik, disebabkan
oleh virus, bakteri, atau parasit yang
menimbulkan penyakit.
d. Stres fisiologi, disebabkan oleh
gangguan struktur, fungsi
jaringan, organ
atau sistematik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
e. Stres
proses pertumbuhan dan perkembangan,
disebabkan
oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
f. Stres
psikis / emosional, disebabkan oleh
gangguan hubungan interpersonal,
sosial, budaya, atau keagamaan.
Adapun
menurut Brench Grand (2000), stres ditinjau dari penyebabnya hanya dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:
a. Penyebab
makro, yaitu
menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin dan
kebangkrutan.
b. Penyebab
mikro, yaitu
menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjan, masalah apa yang akan
dimakan, dan
antri.
Faktor
Yang Mengaruhi Stres
a. Faktor biologis - herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik, dan neurohormonal
b. Faktor
psikoedukatif / sosio kultural - perkembangan
kepribadian, pengalaman,
dan kondisi yang lain memengaruhi.
Kemampuan
Individu Menahan Stres
Setiap individu mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda dalam menahan
stres. Hal tersebut tergantung pada :
a. Sifat
dan hakikat stres, yaitu
intensitas, lamanya, lokal, dan umum (general)
b. Sifat
individu yang berkaitan
dengan proses adaptasi
Menurut Rosenmen dan Chesney (1980), sebagaimana dikemukakan
oleh Prof. Dadang Hawari (2001) bahwa stres apabila ditinjau dari tipe
kpribadian individu dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
ΓΌ Tipe yang rentan (vulnerable)
Terdapat
pada tipe A yang disebut A type personality dengan perilaku Type A Behavior
Pattern. Individu dengan tipe ini memiliki risiko tinggi mengalami stres dengan
ciri-ciri kepribadian sebagai berikut:
a. Cita-citanya
tinggi (ambisius)
b. Suka
menyerang (agresif)
c. Suka
bersaing (kompetitif) yang kurang sehat
d. Banyak
jabatan rangkap
e. Emosional,
yang ditandai dengan mudah marah,
mudah
tersinggung, mudah
mengalami ketegangan, dan
kurang sabar.
f. Terlalu
percaya diru (over convident)
g. Self
control kuat
h. Terlalu
waspada
i.
Tindakan dan cara
bicaranya cepat dan tidak dapat diam
(hiperaktif)
j.
Cakap dalam
berorganisasi (organisatoris)
k. Cakap
dalam memimpin (leader)
l.
Tipe kepemimpinan
otoriter
m. Bekerja
tidak mengenal waktu (workaholic)
n. Bila
menghadapi tantangan senang bekerja sendiri
o. Disiplin
waktu yang ketat
p. Kurang
rileks dan
serba terburu-buru
q. Kurang
atau tidak ramah
r.
Tidak mudah bergaul
s. Mudah
empati, tetapi
mudah bersifat bermusuhan
t.
Sulit dipengaruhi
u. Sifatnya
kaku (tidak fleksibel)
v. Pikiran
tercurah ke pekerjaan walaupun sedang libur.
w. Berusaha
keras agar segala sesuatunya terkendali.
ΓΌ Tipe yang kebal (immune)
Terdapat
ada tipe B yang disebut type B type personality dengan pola prilaku type B Behavior
Pattern. Individu dengan type ini kebal terhadap stres, yang ciri-ciri
kepribadiannya sebagai berikut
:
a. Cita-cita
atau ambisisnya wajar.
b. Berkompetisi secara sehat.
c. Tidak
agresif.
d. Tidak
memaksakan diri.
e. Emosi
terkendali, yang
ditandai dengan tidak mudah marah,
tidak
mudah tersinggung, penyabar
dan tenang.
f. Kewaspadaan
wajar.
g. Self
confident wajar.
h. Cara
bicara tenang.
i.
Cara bertindak tenang dan tidak dilakukan pada saat yang tepat.
j.
Self control wajar
k. Ada
keseimbangan waktu berkerja dan beristirahat.
l.
Sikap dalam memimpin
maupun berorganisai akomodatif dan manusiawi
m. Mudah
bekerja sama (kooperatif).
n. Tidak
memaksakan diri dalam menghadapi tantangan.
o. Bersikap
ramah.
p. Mudah
bergaul.
q. Dapat
menimbulkan empati untuk mencapai kebersamaan (mutual benefit)
r.
Bersifat fleksibel, akomodatif, dan tidak merasa
dirinya paling benar.
s. Dapat
melepaskan masalah pekerjaan ataupun kehidupan disaat libur
t.
Mampu menahan dan
mengendalikan diri.
Sumber
Stres Psikologis
Menurut
Marimis (1999), ada 4 sumber atau
penyebab stres psikologis,yaitu:
·
Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai
tujuan karena ada aral melintang,
misalnya
apabila pada perawat puskesmas lulusan SPK bercita-cita ingin mengikuti D3
Akper program khusus puskesmas,
tetapi
tidak diizinkan oleh istri / suami,
tidak
punya biaya dan sebagainya.
Frustasi ada yang bersifat
intrinsik (cacat badan dan kegagalan
usaha) dan
ekstrinsik (kecelakaan, bencana
alam, kematian
orang yang dicintai, kegincangan
ekonomi, pengangguran, perselingkuhan dan
lain-lain).
·
Konflik
Timbulkan
karena tidak bisa memilih antara 2 atau lebih macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Bentuknya
approach-approach conflict,
approach-avoidance conflict ,atau
avoidance-avoidance conflict
·
Tekanan
Timbul sebagai akibat tekanan hidup
sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau
norma yang terlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar diri individu, misalnya orang tua
menuntut anaknya agar disekolahkan selalu ranking satu atau istri menuntut uang
belanja yang berlebihan pada suami
·
Krisis
Krisis itu yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stres
pada individu, misalnya
kematian orang yang disayangi,
kecelakaan, dan penyakit yang
segera dioperasi.
Keadaan stres terjadi beberapa sebab
sekaligus, misalnya
frutasi, konflik, dan tekanan.
Tahap
Stres
Menurut
Dr. Robbert J van Ambreg (1979), sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dadang
Hawari (2001) bahwa tahapan stres sebagai berikut :
a. Stres tahap pertama (paling
ringan), yaitu
stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan
pekerjaan tanpa memperthitungkan tenaga yang dimiliki, dan penglihatan menjadi
tajam
b. Stres
tahap ke dua, yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi
tidak segar atau letih, cepat
capek pada menjelang sore,
lekas
lelah sesudah makan, tidak
dapat rileks, lambung
atau perut tidak nyaman (bowel discomfort), jantung berdebar, otot tengkuk, dan
punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenagan tidak memadai.
c. Stres
tahap ketiga, yaitu
tahapan stres dengan keluhan,
seperti
defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang, emosional, imsonia, mudah terjaga dan sulit
tidur kembali (middle insomnia),
bangun
terlalu pagi dan sulit tidur kembali
(late
insomnia), koordinasi
tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.
d. Stres
tahap keempat, yaitu
tahapan stres dengan keluhan,
seperti
tidak mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas pekerjaan terasa sulit dan
menjenuhkan, respon tidak adekuat kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya
ingat menurun, serta
timbul ketakutan dan kecemesan.
e. Stres
tahap kelima, yaitu tahapan stres yang
ditandai dengan kelelahan fiskik dan mental (physical and psyhological
exhaustion), ketidakmampuan
menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan pencernaan
berat, meningkatnya
rasa takut dan cemas, binggung,
dan panik.
f. Stres
tahap keenam (palink berat), yaitu tahapan stres dengan tanda-tanda,s eperti jantung berdebar keras, sesak napas, badan gemetaran, dingin, dan banyak leluar
kringat, loyo, serta pingsan atau
collaps.
Reaksi
Tubuh Terhadap Stres
Menurut
Dadang Hawari (2001) dapat mengenai hampir seluruh sistem tubuh, seperti hal-hal sebagai
berikut :
a. Perubahan
warna rambut dari hitam menjadi kecoklat-coklatan, ubanan, atau kerontokan.
b. Gangguan
ketajaman penglihatan
c. Tinitus (pendengaran
berdenging)
d. Daya
mengingat konsenstrasi dan berpikir menurun
e. Wajah
tegang, serius, tidak santai, sulit senyum, dan kedutan pada kulit
wajah (tic facialis
f. Bibir
dan terasa kering, tenggorok
terasa tercekik
g. Kulit
dingin atau panas, banyak berkeringat, dan kesemutan
h. Napas
terasa berat dan sesak
i. Jantung
berdebar-debar, muka
merah atau pucat
j. Lambung
mual, kembung
dan pedih, mulas, sulit defekasi, atau
diare
k. Sering
berkemih
l. Otot
sakit, seperti
ditusuk-tusuk, pegal, dan tegang
m. Kadar
gula meninggi, pada
wanita terjadi gangguan menstrusasi
n. Libido
menurun atau bisa juga
meningkat
Cara
Mengendalikan Stres
Kiat
untuk mengendalikan stres menurut Grant Brecht (2000) sebagai berikut.
a. Sikap, keyakianan, dan pikiran kita harus
pisitif, fleksibel, rasional, dan adaptif terhadap
orang lain. Artinya, jangan
terlebih dahulu menyalahkan orang lain sebelum intropeksi diri dengan
pengendalian internal
b. Kendalikan
faktor-faktor penyebab stres dengan jalan :
· Kemampuan
menyadari (awareness skills)
· Kemampuan
untuk menerima (acepentance skills)
· Kemampuan
untuk menghadapi (coping skills)
· Kemampuan
untuk bertindak (action skills)
c. Perhatian
diri Anda, proses interpersonal dan interaktif, serta lingkungan anda
d. Kembangkan
sikap efisiensi
e. Relaksasi
f. Visualisasi
(angan-angan terarah)
g. Circult
breaker dan
koridor stres
Teknik singkat untuk menghilangkan
stres, misalnya
melakukan pernapasan dalam,
mandi
santai dalam bak, tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif
(melakukan yang disukai secara teratur), istirahat teratur, dan ngobrol
Managemen
Stres
Ada lima
cara menangani stress :
1. Mengurangi
situasi stres
a.
Melalui kebiasaan, setiap orang
mempunyai kebiasaan yang unik yang membantu menyelesaikan kegiatan sehari-hari. Contoh: seorang ibu yang memutuskan
berhenti bekerja dan
tinggal di rumah merawat anak. Setelah anaknya sekolah, timbul stres karena kegiatan / kebiasaannya berubah. Untuk itu ia perlu dibantu untuk mengembangkan
kebiasaan baru
b.
Menghindari perubahan, menghindari
perubahan dengan membatasi perubahan yang tidak
diperlukan dan yang dapat dihindari. Ada orang yang stress setelah mejanya dibereskan karena menurut
kebiasaanya benda-benda mudah ditemukan dalam kondisi berantakan.
c.
Time blocking. Alokasi atau
membatasi waktu atau menyediakan kurun waktu tertentu untuk menfokuskan diri beradaptasi dengan stresor. Keuntungan alokasi waktu
adalah mengembangkan atau membangun klien
mencapai tujuan. Klien menggunakan waktu dan sumber
lebih efektif. Misalnya setelah tertunda beberapa lama
laporan-laporan yang belum
selesai maka ia luangkan waktu khusus untuk menyelesaikannya.
d.
Time management. Tehnik ini berguna
untuk klien yang tidak dapat mengerjakan berbagai hal
pada waktu yang sama. Klien membuat daftar tugas yang harus dilaksanakan dan membuat prioritas tugas yang lebih penting.
2.
Modifikasi lingkungan. Merubah
lingkungan yang merupakan sumber stres secara realistisakan mengurangi stres.
Jika klien dapat mengendalikan / mengontrol lingkungan berarti stres dapat
diatasi. Misalnya saat terjadi kebocoran atap klien menjadi stress tetapi akan menurun bila klien sanggup memperbaikinya.
3.
Mengurangi respon fisiologis
terhadap stres dengan cara Latihan teratur atau olah raga yang teratur meningkatkan tonus otot, stabilitas BB, mengurangi, ketegangan
dan relaksasi. Program latihan berguna
untuk mengurangi dampak stres seperti : hipertensi, kelebihan berat badan, ketegangan, sakit kepala, kelelahan, keletihan
mental / sensitif dandepresi.
4.
Diet / nutrisi. Nutrisi dan latihan / olah raga sangat berhubungan.
Makanan memberi tenaga untuk
melakukan kegiatan dan kegiatan / latihan meningkatkan sirkulasi dan distribusi makanan ke jaringan. Makanan yang buruk meningkatkan respon stres.
5. Relaksasi,
distraksi dan Istirahat. Istirahat dan tidur diperlukan untuk menyegarkan tubuh dan bermanfaat untuk ketenangan mental. Untuk itu klien perlu belajar
relaksasi untuk dapat tertidur. Secara umum tehnik relaksasi sangat
penting untuk diketahui dan dikuasai oleh perawat
agar dapat melatih klien. Relaksasi dimulai dari pengenduran otot-otot
diseluruh tubuh. Dilanjutkan dengan pengelolaan pernafasan, selanjutnya
pemberian sugesti ekternal oleh perawat kepala atau perawat senior sesuai dengan output yang
dikehendaki. Outputnya
dapat berupa kepasrahan, rasa syukur, pelepasan energi negatif dan kemarahan, relaks sampai tertidur atau ekspresi emosi sampai menangis.
SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/53163069/18/Tingkat-Kesadaran
Sunaryo,
2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta. EGC