23 December 2010

Kanker Serviks


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Seperti yang kita ketahui, di Indonesia khususnya di kalangan remaja banyak terjebak dalam pergaulan bebas yang tanpa disadarinya dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Selain yang disebutkan di atas para wanita juga kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan pada alat vital mereka. Salah satu contohnya adalah kanker serviks, Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis.
Kanker leher rahim ( kangker serviks ) juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner seksual yang dimiliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah partner seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.


BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini, ada beberapa hal yang ditemukan dari berbagai sumber yakni : (1) pengertian dari kanker serviks, (2) penyebab dari kanker serviks, (3) gejala – gejala yang timbul dari kanker serviks, (4) cara untuk mendeteksi penyakit kanker serviks, (5) cara penularan dari kanker serviks, (6) cara pencegahan dari kanker servik, (7) cara pengobatan dari kanker serviks.

2.1  Pengertian dari kanker serviks
kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

2.2  Penyebab dari kanker serviks
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

2.3  Gejala – gejala yang timbul dari kanker serviks
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

2.4  Cara untuk mendeteksi penyakit kanker serviks
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII). 

2.5  Cara penularan dari kanker serviks
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

2.6  Cara pencegahan dari kanker serviks
Rutinlah melakukan test Pap Smear yang dapat mendeteksi adanya sel abnormal pada serviks sedini mungkin.
Kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin anti HPV yang mampu memberikan perlindungan terhadap HPV resiko tinggi (tipe 16 dan 18) penyebab utama kanker serviks
Vaksin anti HPV ini juga mampu memberikan perlindungan terhadap HPV resiko rendah (tipe 6 dan 11) penyebab genital warts atau kutil di daerah kelamin.
Setelah vaksinasi anti HPV tersebut, test Pap Smear tetap perlu dilakukan secara rutin sesuai dengan anjuran dokter untuk mendeteksi setiap gejala yang mungkin saja muncul.
Selain dengan Pap smear, salah satu strategi pencegahan lainnya yang banyak diketahui adalah melalui vaksin. Data hasil penelitian terbaru, konfrensi IPV (International Papilloma Virus) ke-24 di Beijing menunjukkan vaksin kanker serviks yang sudah ada dan beredar di Indonesia saat ini efektif, dan bisa memberikan perlindungan pada wanita hingga berusia 45 tahun. Vaksin ini mencegah 91% infeksi menetap, kelainan ringan, lesi pra-kanker, dan kutil pada daerah kelamin yang disebabkan oleh virus HPV tertentu dibandingkan dengan kelompok plasebo.

2.7    Cara pengobatan dari kanker serviks
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
1.      Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2.      Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1.      Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2.      Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.


BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan dalam bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1.      kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
2.      Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
3.      Cara untuk mengobati kanker serviks yaitu dengan Pemanasan, Conebiopsi, Operasi, Radioterapi.

3.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, berikut ini disampaikan beberapa saran atau pesan yaitu :
·         Waspadalah bila anda mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, seperti misalnya anda tiba-tiba mengalami pendarahan di antara periode menstruasi rutin, mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, serta anda mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual atau menjalani pemeriksaan panggul.
·         Rasa sakit saat anda berhubungan seksual bisa menjadi satu gejala yang sebaiknya anda tindak lanjuti.
Tetapi tidak selalu kondisi seperti di atas berarti disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat pula sebagai tanda infeksi vagina yang juga perlu ditangani dengan segera.


DAFTAR PUSTAKA

Riono, Yohanes. 1999. Kanker Leher Rahim. Australia : Internet
Arya, Putu Widiyana Pasek. 2008. Cegah Kanker Serviks Sejak Dini. Bali : Internet
Sumber : info-sehat.com