Mata kuliah Transkultural Nursing II membahas tentang
keperawatan lintas budaya, konsep culture sensitivity dan culture competence,
membahas tentang etika
dalam transcultural nursing, stigma dan tabu, cross culture comunication,
dan standar pelayanan dan kepuasan pasien dari berbagai budaya dan negara.
Culture sensitivity atau sensitifitas
budaya adalah suatu kualitas untuk menerima dan menyadari perbedaan budaya,
dimulai dari adanya pengakuan bahwa terdapat budaya yang berbeda-beda antara
yang satu dengan yang lainnya yang tercermin dari cara-cara suatu kelompok
dalam berkomunikasi maupun berhubungan satu sama lain. Kompetensi kultural
adalah seperangkat sikap, keterampilan, dan perilaku serta pengambilan
kebijakan dalam organisasi pelayanan keperawatan sehingga dapat bekerja secara
efisien dengan memperhatikan kondisi yang ada. Kompetensi kultural
merefleksikan kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan tentang
pelayanan keperawatan dengan disasarkan pada pola kepercayaan, sikap, praktik
dan komunikasi dari klien dan keluarganya dalam upaya maningkatkan partisipasi
masyarakat.
Stigma dapat diartikan sebagai
kelainan, tanda, ciri, petunjuk serta pengetahuan dan pemahaman yang salah
secara fisik, sosial atau psikologi yang tidak menguntungkan sehingga
menyebabkan seseorang dikucilkan. Stigma terjadi karena adanya informasi yang
keliru baik itu salah informasi, kurang informasi maupun informasi yang
berlebihan, stigma juga disebabkan oleh obyek (orang) itu sendiri atau tempat
dan konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan. Stigma sangat erat
kaitannya dengan budaya karena kuatnya stigma tergantung dari nilai-nilai di
setiap budaya tentang pandangan baik buruk sesuatu sesuai dengan budaya yang
ada, misalnya hamil di luar nikah. Stigma dapat berdampak buruk pada fisik kita
sendiri, ekonomi, sosial, psikologis, maupun terhadap penyakit yang mungkin dia
derita tetapi malas untuk berobat sehingga penanganan akan terlambat karena
suatu stigma. Mitos adalah suatu ilmu dan metode yang di dapat melalui proses
affirmasi tanpa ada data empiris yang berbentuk faktual dan non faktual,
signifikan dalam bentuk tradisi budaya. Tabu yaitu gambaran tentang sesuatu
yang bersifat mistik, yang mempengaruhi atau membatasi perilaku seperti sex,
makanan, obyek dan manusia.
Etika keperawatan merupakan ungkapan
tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku, menujuk pada standar etik yang
menentukan dan menuntut perawat dalam praktik sehari-hari seperti jujur,
menghargai beradvokasi atas nama pasien yang bertujuan untuk mengatur hubungan
antar profesi lain, mengerti peran dan fungsi anggota kesehatan lain,
mengembangkan potensi pengambilan keputusan tentang baik / buruk yang akan
dipertanggungjawabkan, mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional,
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk dasar praktik keperawatan.
Standar praktik merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi
masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.
Komunikasi sangatlah penting dalam
proses interaksi yang dimana setiap budaya mempunyai nilai dan norma budaya
yang berbeda-beda. Komunikasi merupakan proses yang bersifat kompleks dan tidak
dapat digantikan, yang melibatkan keterlibatan yang total dari kepribadian
seseorang. Bentuk komunikasi ada dua yaitu komunkasi verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal yaitu jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam
berkomunikasi. Bentuk-bentuk dari komunikasi verbal yaitu denotatif dan
konotatif. Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan
kata-kata. Gerak tubuh, ekspresi wajah, pandangan, postur, jarak tubuh dan kedekatan,
sentuhan, pakaian sangat mempengaruhi komunikasi non verbal. Hambatan yang
sering terjadi dalam proses komunikasi yaitu adanya perbedaan persepsi, terlalu
cepat menyimpulkan, adanya pandangan stereotipe, kurangnya pengetahuan, sulit
mengepresikan diri.
Budaya kerja merupakan falsafah yang
didasari oleh pandangan hidup sehingga nilai-nilai yang menjadi sifat,
kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan,
cita-cita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.
Etos kerja sebenarnya istilah populer untuk selera bekerja yang meliputi
semangat, self esteem ( harga diri ), trust ( keyakinan ). Kepuasan terhadap
jasa pelayanan adalah jasa yang diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang
diharapkan. Kepuasan pelanggan secara keseluruhan terdapat pelayanan akan puas.
Kebudayaan di Australia yang tabu
dibicarakan yaitu keuangan, politik, kepercayaan. Lebih menggunakan kalimat
langsung, ekspresi sesuai dengan suasana dan keadaan, personal space ada tanpa
sentuhan, menggunakan body language dan menggunakan kontak mata.
Kebudayaan di Amerika jarang
membicarakan suatu masalah, ekspresi secara langsung ( spontan ), to the point
dalam berbicara, menjaga jarak antara 1-2 meter, idenya langsung di ungkapkan
secara langsung dan lengkap, diam adalah suatu yang tidak menyenangkan baginya,
mereka meluapkan emosi dengan cara berteriak dan menangis tapi tidak di depan
umum.
Kebudayaan di Eropa ( Jerman ) hal
yang tabu untuk dibicarakan adalah umur dan agama, dalam bicara ataupun
memberikan pendapat mereka to the point, tidak terlalu membatasi jarak, tidak
sopan jika menunjuk dengan jari, tidak sopan jika menyela, mengemukakan ide
secara langsung, lebih mementingkat isi pesan.
Kebudayaan di Jepang adanya personal
space 1 meter, tidak menggunakan simbol, yang memulai percakapan adalah orang
yang lebih tua, dan tidak boleh memotong pembicaraan, orang jepang tergolong
pekerja keras.
Kebudayaan di Cina lebih mementingkan
kekeluargaan, angka ganjil dianggap malang, mereka menghindari warna putih dan
hitam karena melambangkan kematian, ada personal space tetapi mereka tidak suka
jika jaraknya sangat jauh dan dengan nada yang berbisik-bisik karena dianggap
tidak sopan. Orang cina tidak suka disentuh oleh orang asing. Saat memberikan
sesuatu haruh menggunakan kedua tangan, dalam memberikan salam dengan cara
membungkuk.
Hal-hal yang menarik selama
perkuliahan yaitu kita dapat mengenal beberapa kebudayaan yang ada di negara
lain. Baik dari segi budaya kerjaanya maupun sikap, dan cara komunikasi.