TERAPI MORDALITAS (TERAPI MUSIK)
A.
TOPIK
Terapi
Musik
B. TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Klien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus pada pasien
gangguan jiwa
2.
Tujuan
Khusus
-
Klien
dapat meningkatkan kwalitas fisik dan mental dengan rangsangan suara dari musik
yang diberikan.
C.
Landasan Teori
1.1 Definisi
Terapi
music adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan
suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, tombre, bentuk dan gaya yang di
organisir sedemikian rupa hingga tercipta misik yang bermanfaat untuk kesehatan
fisik dan mental.
Terapi
music adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua ornag karena
kita tidak menbutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan
music. Terapi musik sangat mudah diterima
organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke
bagian otak yang memproses emosi (system limbic). Musik sangat berfungsi
sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarakan maupun
bagi pemusik yang menggubahnya. Sasaran terapi music dalam lapangan pandang
kedokteran adalah pada perkembangan manusia sebagai suatu kesatuan yang unik
dan tak terpisahkan.
Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan
perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang
menggubahnya. Sasaran
terapi musik dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada perkembangan manusia
sebagai satu kesatuan yang unik dan tak terpisahkan.
Salah
satu figur yang paling berperan dalam terapi music di awal abad ke-20 adalah
Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat
tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa objek dari terapi music adalah melakukan penyelarasan atau
harmonisasi terhadap seseorang melalui fibrasi. Demikian pula dengan Margareth
Anderton, seorang guru piano berkebangsaan inggris, yang meengemukakan tentang
efek alat music (khusus untk pasien dengan kendala psikologis) karena hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna suara) music dapat menimbulkan
efek terapeutik.
Kwalitas
dari music yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pemgungkapan
perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang di miliki, yang
mampu menuju pada ketidakberesan dalam kehidupan seseorang. Peran sertanya
Nampak dalam suatu pengalaman musical seperti menyanyi, dapat menghasilkan
intergrasi pribadi yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh. Bagi penyanyi
dalam sebuah kelompok, music memberikan suatu komunikasi yang intim dan
emosional antara pemimpin dan anggota kelompok secara individu, juga antara
anggota itu sendiri, dan masih terjadi ketika hubungan antarpribadi itu menjadi
terbatas atau pecah. Music dapat mempersatukan suatu kelompok yang beraneka
ragam menjadi suatu unit yang fungsional. Fungsi music sebagai ungkapan
perhatian dapat dilihat ketika music dialami sebagai suatu pemberian dari orang-orang
yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa.
1.2 Musik sebagai Terapi dan Ungkapan Perhatian
Penggunaan
musik sebagai ungkapan perhatian dan suatu terapi tambahan bagi konseling
pastoral melibatkan integrasi dari beberapa disiplin sejarah : pendidikan
musik, pelayanan musik, dan terapi musik. Terapi musik merupakan yang paling
muda dari ketiga bidang ini dan yang langsung berhubungan dengan aplikasi
klinis music.
Musik
dapat disebut sebagai terapi untuk menstimulasi, memulihkan, menghidupkan,
mempersatukan, membuat seseorang peka, menjadi saluran, dan memerdekakan.
Terapi musik memiliki suatu kapasitas yang unik dan mapan sehingga memungkinkan
terjadinya perubahan hidup.
Musik
mengandung kumpulan yang sistematis dan teratur dari berbagai komponen suara
irama, melodi, dan keselarasan untuk dapat dilihat dan dinikmati. Musik,
seperti bentuk seni lainnya, merupakan ekspresi yang penuh gaya. Musik melibatkan pengelolaan serta
keterampilan dari materi artistik sehingga dapat menyajikan atau
mengomunikasikan suatu hal tertentu, gagasan, atau keadaan perasaan.
Biasanya
tipe musikal dapat dipilih sendiri oleh pasien atau diusulkan oleh terapis.
Terapi musik formal sering menggunakan irama sederhana dan instrumen perkusi
yang dapat dimainkan oleh hampir setiap orang. Pilihan materi musik, medium
musik, tingkat kompleksitas, dan sasaran terapetik merupakan keputusan dan
kesepakatan antar terapis, dan antara terapis musik dan pasien. Seperti dalam
semua cara terapi, terapi musik menyangkut penilaian terhadap pasien, aktivitas
yang akan dilakukan (termasuk sasaran), pengalaman terapetik, dan evaluasi.
1.3 Musik sebagai Terapi Tingkah Laku
Terapi
music lebih dari sekedar penghiburan : lebih daripada sekedar pengalaman yang
mendidik atau suatu aktifitas social, bersifat mendidik, dan maksud-maksud
social. Secara teknis, tarapi music telah di definisikan sebagai “suatu system
yang telah dikembangkan secara maksimal untuk menstimulasi dan mengarahkan
tingkah laku untuk mencapai perilaku untuk mencapai sasaran terapi yang
benar-benar jelas”. Salah satu penyajian yang terbaik dan paling singkat dari
kerangka konseptual ini adalah yang diberikan oleh William Sears dalam
makalahnya yang berjudul “Proses in Music
Therapy”.
1.
Musik memberikan pengalaman di dalam
struktur
Sasarannya ialah untuk
memperpanjang komiten kepada aktifitas, untuk membuat aneka ragam komitmen, dan
menumbuhkan kesadaran akan manfaat yang di peroleh. Dengan cara yang tidak
memaksa, music menuntut tingkah laku yang sesuai dengan urutan waktu, realitas
yang teratur, kecakapan yang teratur, dan pengaruh yang teratur. Music menimbulkan
gagasan dan asosiasi ekstramusikal.
2.
Music memberikan pengalaman dalam
mengorganisasi diri
Pengalaman mempengaruhi sikap,
perhatian, nilai-nilai, dan pengertian seseorang. Sasaran harus memberikan
kepuasan sehingga seseorang akan berusaha untuk memperoleh lebih banyak
pengalaman serupa yang aman, baik, dan nikmat. Music menyediakan kesempatan
untuk ekspersi diri dan memperoleh kecakapan baru yang memperkaya citra diri
(terutma bagi yang memiliki keterbatasan tubuh atau cacat)
3.
Music memberikan pengalaman dalam
hubungan antar pribadi
Music merupakan kesempatan untuk
pertemuan kelompok di mana individu telah mengesampingkan kepentingannya demi
kepentingan kelompok. Sasarannya ialah untuk meperbanyak jumlah anggota dalam
kelompok, menambah jangkauan dan variasi interaksi, dan menyediakan pengalaman
yang akan memudahkan melakukan adaptasi terhadap kehidupan diluar lembaga.
Pengalaman kelompok memungkinkan seseorang berbagai rasa secara intens dalam
cara-cara yang secara social dapat diterima ; music memberikan penghiburan dan
rekreasi yang diperlukan bagi lingkungan terapi secara umum. Juga bantuan
pengalaman dalam pengembangan dalam pengembangan kecakapan social sexara
reslitis dan pola tingkah laku pribadi yang dapat diterima secar lembaga dan
kelompok sebaya dalam masyarakat.
1.4 Jenis Musik yang di Gunakan
Pada
dasarnya hampir semua jenis musik bisa dinamakan untuk terapi musik. Namun kita
harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda
kepada pikiran dan kita capai. Ada dua
macam terapi musik:
1.
Terapi musik aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien
diajak bernyanyi, belajar
main menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat.
Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik . untuk melakukan
terapi musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik
yang kompeten.
2. terapi musik pasif.
Inilah terapi musik yang murah, mudah
dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik
tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD Terapi musik termasuk jenis
terapi musik pasif. Hal terpenting dalam
terapi musik pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan
pasien. Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi musik yang
disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Contoh paling nyata
bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa
dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang
tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan “head
banger”, suatu gerakan memutar mutar kepala mengikuti irama music rock yang
kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah
mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur.
Perasaan kita akan lebih enak dan enteng, bahkan di luar negeri, pihak rumah
sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para
pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton
film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat
bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan
harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam
meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi musik yang efektif menggunakan
musik dengan komposisi yang tepat antara beat, ritme dan harmony yang sesuaikan
dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi memang terapi musik yang efektif
tidak bisa menggunakan sembarang musik.
1.5 Manfaat
Terapi Musik
1. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh
dan pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah
melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan
pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran
untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat)
yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi,
penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran
mengalami penyegaran
2.
Meningkatkan kecerdasan.
Sebuah efek terapi musik yang bisa
meningkatkan intelegensi seorang disebut efek mozart. Hal ini telah diteliti
secara ilmiah oleh frances Rauscher et al dari Universitas California. penelitian lain juga
membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat
untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak
dalam masa pembentukan, sehinngga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan
yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi
musik, janin di dalam kandungannya
juga
ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam
kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat
intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa
dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan motivasi.
Motivasi adalah hal yang hanya bisa
dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat
pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi
terbelenggu, maka semangatpun menjadi lurus, lemas, tak ada tenaga untuk
beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa
meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4.
pengembangan diri.
Musik ternyata sangat berpengaruh
terhadap pengembangan seseorang. Hati-hati, karena musik yang anda dengarkan
menentukan kualitas pribadi anda. Hasil penelitian kami menunjukan bahwa orang
yang punya masasalah perasaan, biasanya cendrung mendengarkan musik yang sesuai
perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta
atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan
mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam
beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang
sangat banyak.
Dan
jika anda mau, Anda bisa mempunyai kepribadian yang anda inginkan dengan cara
mendengarkan jenis music yang tepat
5.
Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi music bisa meningkatkan daya
ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak bisa
memproses music terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang
melatih otak dengan terapi music, maka secara otomatis memorinya juga ikut
terlatih. Atas dasar inilah terapi music banyak digunakan di sekolah-sekolah
modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi music banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6. Kesehatan
Jiwa
ilmuan Arab, Abu Nasr al-farabi (873-950M)
dalam bukunya “Great Book About Music”, mengatakan bahwa music membuat rasa
tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual,
menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataan itu tentu saja berdasarkan
pengalamannya dalam menggunakan music sebagai terapi. Sekarang di zaman Modern,
terapi music banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi
berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
7.
Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada system saraf otonom
yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah,
denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut
penelitian, kedua system tersebut
bereaksi
sensitive terhadap music. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut,
frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnua
secara relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan
mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi
kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis
akibat suatu penyakit, terapi music terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi
music membantu menyeimbangkan
organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan
sehat maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih
sehat.
9. Meningkatkan
Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel,
telah melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana
mereka menyimpulkan bahwa
:
Apabila jenis music yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh
manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan jenis hormone (serotonin)
yang dapat menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih
kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi
lebih sehat.
10.
Meningkatkan
Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat
memberikan olahraga yang baik dalam beberapa cara, diantaranya meningkatkan
daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang
tidak nyaman selama olahraga. Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya
terbatas pada kesehatan mental atau masalah psikologis saja. Telah dilakukan
studi terhadap pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke,
nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit lainnya, terapi musik juga bisa
digunakan untuk membantu proses penyembuhan. Terapi musik dapat mengurangi
kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan dilengkapi fungsi mati rasa dalam
operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta pasien
yang menjalani prosedur pembedahan. Musik
juga berguna untuk mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping
situasi akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit. Terapi
musik juga dapat memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk
penderita Alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan.
Selain itu terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan
memotivasi kinerja karyawan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efek biologis
dari suara dan musik dapat mengakibatkan :
a.
Energi
otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimulasi irama
b.
Tarikan
nafas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur
c.
Timbulnya
berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi endokrin
d.
Berkurangnya
stimulus sensorik dalam berbagai tahapan
e.
Kelelahan
berkurang atau tertunda, tetapi tegangan otot meningkat
f.
Perubahan
yang meningkatkan elektrisitas tubuh
g.
Perubahab
pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim
Setidaknya ada tiga sistem saraf dalam otak yang akan
terpengauh oleh musik yang didengarkan, yaitu :
a) Sistem
Otak yang Memproses Perasaan
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasaan ke
arah mana saja. Musik yang Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan
menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti
penting bagi pengobatan, karena sistem saraf ambil bagian dalam proses
fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak harmonis, maka akan
mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem pernafasan, sistem
endokrin, sistem immun, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik, sistem
motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem
tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.
b) Sistem
Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang
tidak mendengarkan atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan
merangsang sistem ini secara otomatis. Jika sistem ini dirangsang maka
seseorang akan meningkatkan memori, daya ingat, kemampuan belajar, kemampuan
matematika, analisis, logika, intelegensi dan kemampuan memilah, disamping itu
juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
c)
Sistem Otak yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara
langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan prnafasan bisa
melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar.
Bahkan bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan musik.
Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam keadaan
koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun,
kemudian begitu musik dimatikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali
naik. Fakta ini juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa
mengontrol tekanan darahh.
Dari berbagai
penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi membuktikan
bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran
kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem
lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa
musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti
insomnia, stress, depresi, nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi,
kelumpuhan, aritmia kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan
dll.
Namun perlu
diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
Dalam memproduksi
CD terapi muik, kami menggabung terapi musik, terapi gelombang otak dan terapi
pemmrograman pikiran untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya yang kami sebut CD
terapi musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan telah diperkaya
dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil terapi musik.
1.6 Strategi Pelaksanaan
Terapi Modalitas (Terapi Musik)
1. Tujuan
Pelaksanaan Terapi Musik
a.
Klien
mampu mengenali musik yang didengar
b.
Klien
memberi respon terhadap musik
c.
Klien
mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik
2.
Strategi Pelaksanaan
Alat :
a. Sound Laptop
b.
Lagu Khusus
Metode :
a.
Diskusi
b.
Sharing
persepsi
Langkah Kegiatan :
1.
Persiapan
a.
Membuat
kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi : menarik diri, harga diri
rendah, dan tidak mau bicara.
b.
Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
a.
Salam
Terapeutik
ü
Salam
dari terapis kepada klien
ü
Evaluasi/validasi
ü
Menanyakan
kadaan klien saat ini
b.
Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan, yaitu mendengarkan musik
2) Terapis menjelaskan aturan main
sebagai berikut :
- Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin dari terapis.
-
Lama
kegiatan 45 menit
-
Setiap
klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a.
Terapis
mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri dimulai dari terapis secara
beraturan searah jarum jam.
b.
Setiap
kali seorang klien selesai memperkenalkan dirinya, terapis mengajak semua klien
untuk bertepuk tangan
d.
Terapis
dan klien memakai papan nama.
e. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh
bertepuk tangan atau berjoged sesuai dengan irama lagu. Setelah selesai klien akan diminta
menceritakan isi lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
f. Terapi
memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget, atau tepuk tangan (kira-kira 15
menit). Music boleh diulang beberapa kali. Terapi mengobservasi respons klien
terhadap music.
g. Secara
bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua
klien mendapat gilirannya.
h. Terapis
memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya dan mengajak klien
lain bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi.
b. Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti terapi.
c. Terapis memberika pujian atas
keberhasilan pasien.
5.
Evaluasi dan Dokumentasi.
a.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses terapi
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan terapi. Untuk terapi stimulasi sensoris memdengar music,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap
music, memberi pendapat
tentang music yang didengar dan perasaan saat mendengarkan music.
b.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki
klien saat terapi pada catatan proses keperawatan tiap klien.
6. Pengorganisasian
Leader
: Made Udayati
Co leader :
Yuli Wahyuni
Observer : Ni Made Murniasih
Fasilitator : Herna
Marheni
Wedawati
Chandra Utami
Ayu Kesuma W.
Setting
tempat
DAFTAR
PUSTAKA
Djohan,2006. Terapi Musik :Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Galangpress