04 July 2012

Bahaya Sinar Biru Pada Mata


Sinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm (nanometer). Sinar biru bisa berasal dari sinar matahari yang kuat, layar televisi, lampu neon, atau layar computer dan barang elektronik lainnya.
Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual.
Sinar biru adalah sinar yang dapat merusak retina pada mata manusia. Risiko kerusakan terjadi tergantung dari panjang cahaya, intensitas serta durasi paparan. Misalnya jika seorang anak terlalu lama nonton televisi dari jarak yang dekat maka risiko kerusakannya tentu lebih besar.
Pada mata bayi yang baru lahir, lensa mata yang jernih dan bening belum bisa menghambat datangnya paparan sinar biru. karena secara alami lensa mata akan berubah dengan sendirinya menjadi kuning, dan perubahan warna ini dapat menghambat sinar biru yang melalui lensa mata.
Pada anak-anak, sinar biru ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti rabun  jauh (myopia). Jika hal ini terjadi pada anak ketika ia mulai bersekolah, tentunya ia akan mengalami kesulitan membaca.
Pada bayi usia 0-2 tahun persentase masuknya sinar biru sampai pada retina mata sekitar 70-80%,  sedangkan pada usia 2-10 tahun, bisa mencapai 60-70%. Ini merupakan resiko terbesar kerusakan mata akibat sinar biru yang sering dialami anak- anak usia dini.
Dampak dari sinar biru ini mempunyai efek jangka panjang dan jangka pendek. dampak jangka panjang yakni ketika anak memasuki usia dewasa, pandangan tengahnya akan kabur dan berkurang kemampuannya untuk melihat detil-detil halus, walaupun ini tidak akan menyebabkan kebutaan total. Sedang efek jangka pendeknya adalah retina anak akan terganggu, sehingga proses pembelajaran anak melalui mata akan terhambat.
Perlindungan terhadap bahaya sinar biru harus dilakukan sedini mungkin. Anda bisa mulai melindungi mata si kecil, misalnya dengan mengurangi jatah nonton televisi dan menjaga jarak pandangnya agar tidak terlalu  dekat, 
Cara mencegah sinar biru ini cukuplah mudah, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan minimalkan paparan anak terhadap asal sinar biru. Dengan cara memberi asupan makanan yang kandungannya dapat melindungi mata. Salah satu zat yang berfungsi untuk melindungi mata adalah lutein. Lutein adalah caretenoid alami yang terdapat pada ASI, sayuran dan buah-buahan. Namun karena tubuh tidak dapat mensintesakan lutein, maka sebaiknya kebutuhan lutein juga dibantu dengan asupan dari luar. Lutein  dapat ditemukan di semua buah-buahan yang berwarna merah, oranye dan kuning. Misalnya tomat, wortel, juga bayam.