Independen Sample t-Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan. prinsipnya ingin mengetahui
apakah ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan samplenya. jika ada
perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Rumus
independent sample t-test
Keterangan :
t = nilai t
hitung
= rata-rata kelompok 1
= rata-rata kelompok 2
= standard error kedua kelompok
Rumus standard error kedua kelompok
Keterangan :
= Standart error kedua kelompok
=
varian dari kedua kelompok
N1 = jumlah sampel kelompok 1
N2 = jumlah sampel kelompok 2
Apabila :
ü
t-hitung > t-tabel
berbeda secara signifikan (H0 Ditolak)
ü
t-hitung < t-tabel
tidak berbeda secara signifikan (H0 Diterima)
Contoh kasus :
Seorang
mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian
antara kelas A dan kelas B pada fakultas Psikologi suatu universitas.
Penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 20 responden yang diambil dari
kelas A dan kelas B. Dalam uji ini jumlah kelompok responden yang diambil tidak
harus sama, misalnya kelas A sebanyak 8 orang dan kelas B sebanyak 12 orang.
Data-data yang didapat sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data
(Data Fiktif)
No
|
Nilai Ujian
|
Kelas
|
1
|
32
|
Kelas A
|
2
|
35
|
Kelas A
|
3
|
41
|
Kelas A
|
4
|
39
|
Kelas A
|
5
|
45
|
Kelas A
|
6
|
43
|
Kelas A
|
7
|
42
|
Kelas A
|
8
|
47
|
Kelas A
|
9
|
42
|
Kelas A
|
10
|
37
|
Kelas A
|
11
|
35
|
Kelas B
|
12
|
36
|
Kelas B
|
13
|
30
|
Kelas B
|
14
|
28
|
Kelas B
|
15
|
26
|
Kelas B
|
16
|
27
|
Kelas B
|
17
|
32
|
Kelas B
|
18
|
35
|
Kelas B
|
19
|
38
|
Kelas B
|
20
|
41
|
Kelas B
|
Langkah-langkah
pada program SPSS
·
Masuk program SPSS
·
Klik variable view pada SPSS data editor
·
Pada kolom
Name ketik nilaiujn, dan kolom Name pada baris kedua ketik kelas.
·
Pada kolom Decimals, ubah nilai
menjadi 0 untuk semua variabel.
·
Pada kolom
Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Nilai Ujian, untuk kolom pada baris
kedua ketik Kelas.
·
Pada kolom Values, untuk kolom pada baris pertama
biarkan kosong (None). Untuk kolom pada baris kedua klik pada kotak kecil, pada
value ketik 1, pada Value Label ketik kelas A, lalu klik Add. Langkah
selanjutnya pada Value ketik 2, pada Value Label ketik kelas B, lalu klik Add.
Kemudian klik OK.
·
Untuk kolom-kolom lainnya boleh
dihiraukan (isian default)
·
Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat
kolom variabel nilaiujn dan kelas.
·
Ketikkan data sesuai dengan variabelnya (pada variabel
kelas ketik dengan angka 1 dan 2 (1 menunjukkan kelas A dan 2 menunjukkan kelas
B)
·
Klik Analyze
- Compare Means - Independent Sample T Test
·
Klik
variabel Nilai Ujian dan masukkan ke kotak Test Variable, kemudian klik
variabel Kelas dan masukkan ke kotak Grouping Variable, kemudia klik Define
Groups, pada Group 1 ketik 1 dan pada Group 2 ketik 2, lalu klik Continue.
·
Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai
berikut:
Tabel. Hasil Independent Sample T
Test
Keterangan:
Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
independen sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik
Transpose Rows and Columns)
Sebelum dilakukan uji t test
sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s
Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
Langkah-langkah uji F sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Kedua varian
adalah sama (varian kelompok kelas A dan kelas B adalah sama)
Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok kelas A dan kelas B
adalah berbeda).
2. Kriteria Pengujian (berdasar
probabilitas / signifikansi)
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak
jika P value < 0,05
3. Membandingkan
probabilitas / signifikansi
Nilai P value
(0,613 > 0,05) maka Ho diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan equal variance
assumed (diasumsikan kedua varian sama) adalah 0,603 lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian
kelompok kelas A dan kelas B adalah sama).
Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed
(diasumsikan kedua varian sama).
Pengujian
independen sample t test
Langkah-langkah pengujian sebagai
berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan
rata-rata nilai ujian kelas B
Ha : Ada
perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian
kelas B
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%
(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian)
3. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed)
adalah 3,490
4. Menentukan
t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 =
2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 20-2 = 18. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101 (Lihat pada lampiran) atau
dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu
enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t
hitung < t tabel
Ho
ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar
probabilitas:
Ho diterima
jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value <
0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t
tabel dan probabilitas
Nilai t
hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value (0,003 < 0,05)
maka Ho ditolak.
7.
Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value
(0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara rata-rata
nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B. Pada tabel Group
Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas A adalah 40,30 dan
untuk kelas B adalah 32,80, artinya bahwa rata-rata nilai ujian kelas A lebih
tinggi daripada rata-rata nilai ujian kelas B.
Nilai t hitung positif, berarti rata-rata group1 (kelas A) lebih tinggi
daripada group2 (kelas B) dan sebaliknya jika t hitung negatif berarti
rata-rata group1 (kelas A) lebih rendah dari pada rata-rata group2 (kelas B)
Perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7,50 (40,30-32,80), dan
perbedaan berkisar antara 2,98 sampai 12,02 (lihat pada lower dan upper).
Contoh II:
kita ingin mengetahui apakah ada pengaruh ibu
yang merokok dan ibu yang tidak merokok (status merokok merupakan data
kateorik) terhadap berat bayi yang dilahirkan (berat bayi lahir merupakan data
numerik).
Langkahnya sebagi berikut :
Langkahnya sebagi berikut :
Buka/aktifkan SPSS anda. Kemudian pada menu
utama klik File --> Open --> Data,
sampai muncul layar seperti di bawah ini :
Pilih file
"bbay.sav" dan klik open, akan muncul layar di bawah ini :
Yang perlu
diperhatikan pada layar di atas adalah variabel "rokok" dan
"bbayi". Karena kedua variabel ini yang akan kita uji.
Selanjutnya klik pada menu utama SPSS anda Analyze Compare Means Independent-Samples-T Test :
Selanjutnya klik pada menu utama SPSS anda Analyze Compare Means Independent-Samples-T Test :
Lalu akan
muncul layar seperti ini :
Pilih
variabel "bbayi" dengan cara mengklik variabel tersebut.
Kemudian klik tanda segitiga paling atas untuk memasukan variabel tersebut ke kotak Test variable(s).
Kemudian klik tanda segitiga paling atas untuk memasukan variabel tersebut ke kotak Test variable(s).
Klik variabel "rokok' dan masukan ke kotak Grouping variable.
Kemudian klik tombol Define Group, dan isi angka "0" pada kotak Group 1 dan angka "1" pada kotak Group 2. Lalu klik Continue.
Dari tabel Group Statistics, terlihat bahwa
rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok adalah 3054,96
gram, sedangkan berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang perokok sebesar
2773,24 gram.
Untuk melihat perbedaan ini lihat pada tabel Independent
Samples Test. Pada tabel tersebut ada dua baris (sel), sel pertama dengan
asumsi bahwa varian kedua kelompok tersebut sama, sedangkan pada sel kedua
dengan asumsi bahwa varians kedua kelompok tersebut tidak sama. Untuk memilih
sel mana yang akan kita gunakan sebagai uji, maka lihat pada kolom uji F, jika
Signifikansinya > 0,05 maka asumsinya varian sama sebaliknya jika Sig.
<=0,05 maka variannya tidak sama. Dari uji F menunjukan kalau varian kedua
kelompok tersebut sama (P-value = 0,221), sehingga sel akan dibaca adlah sel
pertama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,009
untuk uji 2-sisi . Karena P-value lebih kecil dari
α = 0,05 yang berarti Ho ditolak,
sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang
bermakna rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok dengan ibu
yang tidak merokok dengan kata lain ada pengaruh merokok terhadap berat bayi
lahir.
Uji tersebut di atas adalah uji
2-sisi, bagaimana kalau uji 1-sisi ? Bila uji yang kita lakukan adalah uji
1-sisi maka nilai P harus dibagi 2 sehingga menjadi P-value = 0,0045